Pilih Laman

aku kangen sama sosok yang gagah, galak dan kadang-kadang suka nyebelin tapi sebenarnya sayang sama anak-anaknya, dan laki-laki yang tak pernah menyakiti ku yaitu Papa

entah untuk yang keberapa kali beliau selalu terlintas dalam pikiranku dan membuatku ingin menjenguknya, tapi sampai saat ini tak dapat kulakukan karena banyak hal

ketika di musim hujan seperti ini, aku teringat akan kenangan masa sekolah tingkat pertama dulu. suatu hari Papa mengantarkanku menuju ke sekolah elite itu, mendekati sekolah terpaksa ia menurunkan aku dijalan karena jalanan ke sekolah itu terendam oleh banjir dan terpaksa aku berjalan kaki untuk dapat mencapainya.

tak hanya semata kaki, bahkan sampai ke dengkul, sampai aku bisa merasakan gelombang air ketika kendaraam roda empat melintas.

sesekali aku menoleh ke belakang, Papa masih berada disana dalam kejauhan, melihatku dan memastikan aku sampai di sekolah.

dulu aku sempat malu ketika Papa mengantarkanku ke sekolah, aku tak pernah meminta ia untuk sampai depan sekolah, aku selalu meminta ia berhenti kira-kira beberapa meter dari sekolah. tapi kini aku sadar, betapa bodohnya aku pada saat itu.

kenapa aku harus malu karena Papaku mengantarkanku dengan motor bututnya. kenapa aku harus malu karena Papaku hanya seorang supir yang belum mampu membawa mobilnya untuk mengantarkanku? sedangkan rata-rata orangtua teman-temanku yang bersekolah di tempat itu adalah jutawan, hampir setiap hari mereka gonta-ganti kendaraan

tapi setidaknya aku keluar dari sekolah itu secara terhormat, dengan meraih peringkat satu.

anak seorang supir dengan gaji pas-pasan dan kadang-kadang bayar sekolahnya telat dan sering banget dipanggil ke ruang tata usaha sampai dipulangkan kerumah, setidaknya telah membanggakan orangtuanya, meskipun sekarang juga belum banyak membahagiakan mereka bahkan belum sempat memberikan apa-apa ke Papa

doakan anakmu Papa, suatu hari nanti kau akan melihatku membahagiakanmu dengan cara lain ❤️