hari ini ada cerita menarik dari salah satu customer Sae Shop.
sebelum aku cerita, aku akan menceritakan terlebih dahulu apa itu Sae Shop ya shayyy..
jadi berawal pada bulan Januari di tahun 2010 yang awalnya mempunyai nama Red Label lalu berubah menjadi Label Merah.
mengapa berubah? karena nama awal yang aku buat identik dengan minuman keras sehingga banyak direct message yang masuk waktu itu untuk menanyakan produk minuman keras tersebut, jadi aku rubah namanya.
awalnya aku menyediakan pakaian batik yang aku ambil langsung dari supplier di Yogya dan Solo. karena biaya transportasinya cukup bengkak jadi aku beralih ke pakaian modern atau yang lagi heits pada saat itu yaitu mulai dari pakaian biasa sampai dengan pakaian muslim dan biasanya akan banjir orderan kalo lagi menjelang hari raya. pakaian-pakaian tersebut bisa kudapatkan dengan mudah di wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan pelanggan tetap yang lumayan banyak.
aku berjualan tak hanya melalui online tapi juga door to door dan berjualan lewat bazaar-bazaar baik kantoran maupun emperan. malu? gaklahhh wong dapet duit banyak, xixixixixi.
lalu setelah melahirkan Sae banyak sekali barang-barang miliknya yang gak terpakai. awalnya sempat kubagikan kepada yang membutuhkan lalu iseng-iseng buka instagram dan dari situ ada yang menawarkan untuk mengajak membuka lapak di garage sale khusus barang-barang bekas. lalu aku membuat akun baru yaitu Sae Shop yang awalnya dikhususkan untuk barang-barang bekas dan nama itu kupakai sampai saat ini baik barang sisa dari Label Merah maupun barang-barang bekas yang udah gak terpakai tapi masih layak.
selain akun Sae Shop aku juga mempunyai akun lainnya yaitu Dapur Sae (akun yang menjual produk makanan & minuman) serta makeup_by_sae (akun yang menyediakan jasa makeup). aji mumpung? iya kenapa enggak selagi badan masih sehat dan kemampuan juga ada toh selain bermanfaat buat diri sendiri juga buat orang lain yang membutuhkan jasa kita yesss!
oke kita kembali ke topik awal mengenai customerku hari ini..
dari pertama jualan aku membiasakan bahwa customerku selain pembeli juga sebagai saudara baru yang membantuku “menghabiskan barang-barang” dengan cara saling memberikan. mereka menawar sesuai dengan keinginannya dan aku berusaha untuk memenuhi keinginan mereka, kalau keduanya gak ada titik temu paling aku yang ngalah karena memang selain untuk mengurangi barang-barang dirumah juga pertimbangannya kalo terlalu lama disimpan malah rusak atau kadaluarsa.
sebut aja customerku hari ini Mawar dan ia berdomisili di Semarang. awalnya kami hanya berbincang seputar produk yang akan ia beli, karena kebiasaanku untuk menawarkan produk lainnya siapa tau minat dan ternyata awalnya ia membeli 1 produk menjadi 5 produk. namanya juga penjual harus pintar-pintar menawarkan barang atau jasanya supaya orang lain tertarik dan ditambah kepiawaianku dalam bidang marketing menambah nilai plus dalam berjualan. bayangkan kalo perusahaan royal dan punya marketing kayak aku udah kubuat tuh perusahaan tambah kaya raya, hahahaha (toyor kepala sendiri).
bhaiiiiikk kita kembali ke mbak Mawar yaa.. ketika aku infokan bahwa barang sudah kukirimkan dan ia membalas “semoga gak hanya sebatas hubungan penjual dan pembeli ya mbak, tapi jadi saudara baru” dan aku mengiyakan chatt beliau lalu membalasnya dengan kata-kata “sama-sama mbak, nanti kalo ke Semarang kita ketemuan yaa.. rencana mau ketemu Romo yang berkati kami dan ketemu teman disana. berkah dalem dan sehat selalu buat mbak sekeluarga”.
dari namanya aku tau bahwa mbak Mawar penganut agama Kristiani makanya dengan gamblang aku mengutarakan niatku untuk pergi ke Semarang dengan tujuan tersebut diatas.
lalu ia membalas chattku kembali “semoga mbak juga sehat-sehat selalu sekeluarga dan langgeng terus bersama pasangan sampai maut memisahkan. kalo aku udah pisah mbak sama pasangan.”
lhooo..
lhaaa..
aku jadi bingung toh yoh mau jawab apa tapi semoga jawabanku ini gak menyakitkan atau menyinggung perasaannya, akupun membalas dengan sedikit berbagi kisah yang melegakan bahwa gak ada pernikahan yang sempurna dan kedua kakakku juga mereka pisah dengan pasangannya.
dan iapun membalas dengan kata-kata bijak hingga membicarakan ketiga anaknya. yang pertama tinggal di Tangerang, yang kedua tinggal dengannya dan yang ketiga kuliah di Bali.
wowww! sungguh aku tercengang, hebat sekali mbak Mawar ini membesarkan anak-anaknya sendirian dan tetap tabah dalam kesendiriannya karena ia selalu bilang bahwa Tuhan selalu menyertainya sehingga ia tak takut menghadapi hidup ini.
duhhh mbak Mawar semoga diberikan kesehatan selalu demi anak-anaknya dan diberikan jalan hidup yang lebih baik dari kemarin.
percayalah bahwa pelangi tak pernah ingkar, ia selalu memberikan warna yang indah dalam hidup ini.
berkah dalem kagem mbak Mawar sekeluargi, mugi-mugi diparingi sehat lan waras.
amin..