Pilih Laman

sudah, bukan berarti berakhir..
dalam hidup sudah dipastikan suatu saat kamu akan sedih, patah hati dan kecewa.
sudah, cukup..
beristirahatlah, kamu sudah terlalu lelah, badanmu apalagi pikiranmu.

tapi mengapa selalu memaksakannya?
apakah kau sadar bahwa kau menyakiti dirimu sendiri. sungguh menyedihkan.

menyatukan dua hal yang berbeda itu tidak mudah, di akhirnya kita pasti akan menerima salah satu jawaban dari menyatu atau menjauh.

jangan mengejar dan mengharapkan semua hal akan menjadi ekspektasimu. itu sakit. sangat sakit.
karena terkadang sesuatu terjadi begitu saja, tanpa kau harapkan.

kamu itu baik. jadi, jika kamu merasa dipertemukan dengan seseorang yang tidak baik, bukan berarti kamu tidak baik. kebaikanmu itu sedang diuji, mampukah kamu tetap berbuat baik meskipun sudah diperlakukan tidak baik. karena tidak akan pernah ada orang baik yang akan selalu baik-baik saja. pun saat kau sudah berbuat baik dan ada orang yang tidak menyukainya. yang cukup kamu ingat itu satu, kamu tidak dilahirkan untuk menyenangkan semua orang.

buat apa terus bertahan jika sudah tidak diharapkan?
buat apa terus bertahan jika satu sisi ingin melepaskan?

mungkin kamu hanya tersakiti kemudian lukamu perlahan sembuh. bagaimana dengan dia? mungkin saja dia memendam rasa bersalah seumur hidupnya, dan mungkin saja dia tersakiti karena telah menyakitimu. maka maafkanlah.

tunjukkanlah kalau kamu memang memaafkannya, untuk menyembuhkan lukamu, juga dia.
mungkin kamu sudah memaafkan tetapi tidak melupakan, karena otak manusia tidak dibuat untuk bisa menghapus ingatan.

sekarang?
menangis saja.
habiskan air mata!

nanti?
jangan menangis lagi.
kan sudah habis air matanya!

ada lagi?
habiskan lagi.
hatimu bukan penjara rasa!

please remember that endings are also begginings, there’s hope in that..