bapak suamik selalu kasih kode kalau Sae butuh teman main dan aku selalu bilang kan ada aku, kamu dan simbahnya.
bapak suamik langsung diem..
aku tahu betul apa maksudnya dan bukan tidak menolak tapi juga belum menerima kalau aku harus hamil lagi, melakukan persalinan lagi, belum ngurusinnya dan lain lainnya.
dan jujur memang kasihan kalau Sae hanya sendirian, banyak contoh kasus anak yang terlahir sendiri gimana kalau orang tuanya udah pergi duluan meninggalkan dia.
duhh tidak perlu dua-duanya deh, salah satu contoh adalah ketika salah satu rekan di kantor ditinggalkan oleh ibunya karena sakit. waktu aku dan teman-teman datang melayat, ternyata dia mempunyai adik seumuran Sae. sontak saat itu sebagai seorang ibuk hati ini trenyuh melihatnya, padahal ia mempunyai banyak kakak namun untuk seumuran dia kasihan sekali sudah ditinggalkan.
oke, kita kembali ke topik awal.
kalau aku pribadi dilahirkan dari keluarga besar, kami tumbuh bersama hingga ketika kami berumah tangga membuat kami harus berpencar satu sama lain. rasa rindu kumpul pengen sih, tapi karena satu dan lain hal maka kami tak bisa kumpul bersama kembali.
Sae punya adik? jujur secara pribadi pengen banget, selain hamil pada saat itu happy banget kayak punya sesuatu yang luar biasa dari biasanya.
tapiiiiiiii untuk saat ini membagi waktu dan tenaga secara ideal untuk anak, pasangan dan diri sendiri aja susah banget. gimana kalau mau nambah satu lagi?
kasihan yang ada malah tak terurus karena kesibukan kami sebagai orangtua terlebih aku ☹️💔