Memiliki darah kental (hiperkoagulabilitas) akan meningkatkan risiko Anda mengalami penggumpalan darah secara spontan. Tanpa penanganan yang tepat, penggumpalan darah yang tidak normal dapat menghambat aliran darah dan mengganggu berbagai fungsi organ tubuh. Hal ini kemudian dapat menimbulkan masalah kesehatan serius.
Penggumpalan darah sebenarnya merupakan respons alami tubuh untuk menghentikan perdarahan dan menyembuhkan luka.
Namun jika terjadi secara tidak normal, penggumpalan darah dapat menyebabkan beragam gangguan kesehatan, seperti emboli paru, penyakit jantung, deep vein thrombosis, stroke, dan gangguan ginjal.
Ketahui Penyebab Darah Kental
Proses menggumpalnya darah melibatkan trombosit dan protein khusus yang disebut faktor pembekuan darah. Dalam kondisi normal, menggumpalnya darah ini terjadi ketika tubuh mengalami luka. Setelah penyembuhan luka selesai, gumpalan darah yang terbentuk ini akan hilang.
Namun, pada kondisi darah kental, gumpalan darah ini dapat terjadi meskipun tubuh sedang tidak mengalami luka. Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko mengalami darah kental, di antaranya:
- Faktor keturunan atau bawaan yang diturunkan dari orang tua.
- Obat-obatan tertentu, seperti obat hormonal, pil KB, tamoxifen, dan heparin.
- Gumpalan kolesterol di pembuluh darah akibat tingginya kadar kolesterol dalam darah.
- Memiliki penyakit tertentu, seperti sirosis, kanker, diabetes, radang pembuluh darah atau vaskulitis, penyakit jantung, sepsis, dan kelainan autoimun.
- Mengalami cedera, misalnya patah tulang di kaki.
- Obesitas.
- Memiliki kebiasaan hidup yang kurang sehat, misalnya merokok dan jarang berolahraga.
Selain beberapa hal di atas, ada juga beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya darah kenal, seperti harus berbaring lama setelah operasi, usia tua, dan kehamilan.
Jika sudah menimbulkan sumbatan pada aliran darah, darah kental yang rentan menggumpal ini dapat menyebabkan munculnya masalah kesehatan lebih lanjut. Oleh karena itu, kondisi ini perlu dideteksi sejak dini dan diobati secepatnya.
Gejala-gejala Darah Kental yang Perlu Diperhatikan
Darah kental sendiri biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala akan muncul ketika darah sudah menggumpal dan menyumbat aliran darah. Gejala yang dapat terjadi ketika darah sudah menggumpal pun bervariasi, tergantung di mana lokasi penggumpalan tersebut muncul di dalam tubuh.
Berikut ini adalah gejala yang dapat muncul berdasarkan lokasi penggumpalan darah:
1. Pada lengan atau kaki
Jika penggumpalan terjadi pada lengan atau kaki, gejalanya bisa berupa pembengkakan, nyeri, perubahan warna kulit, dan muncul sensasi hangat atau kesemutan di anggota gerak tubuh tertentu.
2. Pada Jantung dan paru-paru
Darah kental yang menyebabkan penggumpalan darah di organ jantung bisa menyebabkan penyakit jantung. Gejalanya bisa berupa nyeri dada berat yang menyebar ke lengan atau leher, sesak napas, keringat dingin, mual, pusing, dan pingsan.
Sedangkan darah kental di paru-paru dapat menyebabkan gejala berupa nyeri dada, batuk-batuk, berkeringat, napas sesak atau berat, pusing, pingsan, dan denyut nadi cepat.
3. Pada saluran cerna
Jika penggumpalan terjadi pada saluran pencernaan, gejala yang dapat muncul adalah nyeri perut parah, diare, perut kembung, muntah, dan darah bercampur pada tinja atau muntahan.
4. Pada ginjal
Jika penggumpalan terjadi di ginjal, gejalanya dapat berupa demam, mual dan muntah, sesak napas, terdapat darah pada urine, nyeri di pinggang atau punggung, serta pembengkakan di kaki.
5. Pada otak
Darah kental yang menyebabkan gumpalan darah di otak dapat menyebabkan aliran darah di otak terganggu. Hal ini bisa menimbulkan gejala stroke, seperti kelemahan atau lumpuh pada salah satu sisi tubuh, pusing, kebingungan, sakit kepala, sulit menelan atau bicara, hingga kejang.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segeralah temui dokter agar gangguan yang muncul akibat darah kental dapat segera diperiksa dan diobati dengan tepat.
Cegah Terjadinya Penggumpalan Darah
Mengingat banyaknya gangguan yang dapat terjadi akibat darah kental, akan lebih baik jika pencegahannya dilakukan sejak dini. Berdasarkan faktor risikonya, terdapat beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mencegah darah kental menggumpal, yaitu:
1. Hindari duduk dalam jangka waktu lama
Berada di posisi yang sama (terutama duduk atau berbaring) untuk waktu yang lama dapat menyebabkan darah menggumpal. Gumpalan darah ini biasanya akan terbentuk di tungkai, lalu menyebar ke organ lain dan menyebabkan sumbatan pembuluh darah di organ tersebut. Untuk menghindarinya, bergeraklah atau lakukan peregangan setiap satu hingga dua jam.
2. Minum air putih yang cukup
Dehidrasi dapat membuat pembuluh darah menyempit dan darah mengental, sehingga meningkatkan risiko penggumpalan darah. Oleh karena itu, pastikan Anda minum air putih setidaknya 8 gelas atau sekitar 2 liter setiap harinya.
3. Jalani gaya hidup sehat
Dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, menurunkan berat badan yang berlebih, berolahraga secara teratur, menghindari asap rokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, dan rutin memeriksakan kesehatan ke dokter, maka risiko terjadinya penggumpalan darah akibat darah kental bisa dicegah.
Selain itu, untuk mencegah darah kental menggumpal, Anda juga disarakan utnuk mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3, buah-buahan, sayuran, dan makanan yang mengandung vitamin E.
4. Mengonsumsi obat-obatan
Bila diperlukan, dokter dapat menyarankan Anda untuk mengonsumsi obat pengencer darah. Biasanya, obat-obatan ini diresepkan dokter jika Anda memiliki risiko penggumpalan darah yang dapat menimbulkan kerusakan organ, seperti penyakit jantung dan stroke.
Obat ini juga mungkin akan diberikan pada orang-orang yang baru saja menjalani operasi atau wanita hamil yang berisiko mengalami penggumpalan darah.
5. Mengenakan stocking kompresi
Selain obat, dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk menggunakan stocking khusus untuk memperlancar aliran darah di tungkai. Stocking ini biasanya perlu digunakan oleh orang yang dirawat di rumah sakit dalam waktu lama, bepergian dengan pesawat terbang dalam waktu lama, atau wanita hamil.
Orang yang memiliki riwayat penyakit diabetes, deep vein thrombosis, dan varises juga biasanya akan disarankan dokter untuk menggunakan stocking ini.
Jika Anda berisiko mengalami darah kental, lakukanlah pemeriksaan kesehatan atau check up secara berkala ke dokter. Untuk menilai kondisi kesehatan Anda, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti pemeriksaan darah.
Apabila hasilnya menunjukkan bahwa Anda mengalami atau berisiko untuk mengalami darah kental, dokter akan menentukan metode pengobatan dan pencegahan yang tepat, sekaligus menganjurkan hal apa saja yang bisa Anda lakukan di rumah untuk menjaga kesehatan Anda.
Terakhir diperbarui: 7 September 2019
Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian
waktu dibacakan hasil lab dari dokter syaraf dan dinyatakan sebagai pengentalan darah, dalam hitungan menit kuterdiam. di dalam pikiran hanya bertanya apakah itu pengentalan darah? apakah aku akan meninggal?
aku hanya bertanya pada dokter syarafku apa akibat dari itu dan dokter bilang cenderung pada stroke atau penyakit jantung. baiklah ini mulai mengerikan..
singkat cerita sepulang dari dokter aku langsung browsing mengenai pengentalan darah tersebut, salah satunya kuposting diatas. sebagai pengingat untuk diri sendiri aja sebenernya.
udah ya cukup ini aja postingannya, kejadian bertemu dengan dokter cukup membuat shock dan entah mau nulis apalagi.