cewek itu makhluk yang paling baper dan sensitive. kenapa?
nonton sinetron gak jelas, mewek..
nonton drama korea yang sweet dikit, mewek..
berantem sama pasangan, bikin status..
diomongin soal bentuk badan, sewot..
baiklah ini mengenai bahasan yang paling terakhir yaitu soal bentuk badan. hmmm..
oke ini pengalaman pribadi dan mau share ke kamu-kamu perempuan yang menurutmu penampilanmu gak okeh!
aku bisa ketjehhh begini juga melalui berbagai tahap kok 🥰😘
dari sekolah dasar kelas lima sampai sekolah menengah kejuruan dengan posturku yang tinggi melebihi teman-teman lainnya, pada saat baris- berbaris selalu mendapat ruang paling belakang.
dan dengan perawakan badan kurus terus rata (bisa disimpulkan sendiri apanya yg rata, yang pasti bukan poni), sering dibilang dengan julukan kutilangdara=kurus tinggi langsing dada rata!
menjawab kan apanya yang rata? 😋
oke kita kembali ke topik semula.
awalnya aku minder dan hilang percaya diri, dan itu perlahan hilang mulai dari sekolah menengah dan merambat ketika bekerja.
menurutku seiring umur dan seiring punya penghasilan sendiri perlahan merawat diri.
eeh tapi apa yang mau dirawat? ini kan masalah percaya diri, bukan tanaman toh
bener..
merawat diri dengan cara merawat hati yang pernah terluka selama bertahun-tahun karena pernah di bully hanya karena postur tubuh. sekarang lebih kepada masa bodoh orang mau ngomong apa, malah banyak yang bilang waktu memasuki dunia kerja, beberapa rekan kerja atau klien bilang kalau aku model 😆 amin.
lupakan itu karena gak akan mungkin padahal pengen #ehcurcol
untuk saat ini dengan berbobot lima puluh lima kilo gram dan tinggi seratus enam puluh sembilan centimeter memang terbilang belum proposional, tapi dengan berat badan segitu juga udah bahagia karena aku tuh susah naik berat badan. pengen lho aku bisa gemuk bahkan dulu pernah minum obat gemuk dan susu yang ada di iklan itu tapi hasilnya nihil.
sampai pada puncaknya banyak hal yang mulai perlahan hilang dengan sendirinya, bullyan yang membuatku tidak pede kini menjadi kelebihan pedenya. hahahahaha
dan hari ini pemirsah aku agak terganggu dengan salah satu rekan kerja yang pada saat makan siang bersama rekan-rekan yang lainnya tiba-tiba menunjukkan foto pakaian dalam dengan ukuran jumbo. orang yang mengatakan itu memang terkenal dengan pembawaan yang “songong” dan yang menurutnya paling keceh
dan bukan sekali dua kali aku bersitegang dengannya karena ketidak warasannya berbicara dan menurutku ingin menang sendiri
kebetulan orang yang ia maksudkan memang memiliki postur tubuh yang besar, tapi entah mengapa aku merasa kok itu pelecehan ya karena
menunjukkan pakaian dalam dengan ukuran jumbo di depan orang banyak maksudnya apa? oke bercanda tapi akunya agak risih
okelah kalau di tunjukkan kepada pasangan atau orang terkasih, mungkin tidak apa tapi ini di hadapan banyak orang banyak dan seperti menyinggung bentuk badan meskipun tidak mengatakan tapi menunjukkan gambar yang jelas
dari situ aku agak bersitegang, biarlah kalau dia bilang aku lebay dengan berulang kali dan dengan penekanan.
apa yang ada dalam pikiranku? aku tidak marah, aku hanya menarik nafas dan berbicara dalam hati dengan siapa aku berhadapan yaitu hanya kotoran yang tidak ingin aku injak. buat apa? bikin bau saja..
mungkin karena dia bukan perempuan makanya dia bisa bercanda seperti itu. bagaimana halnya ketika ibunya atau adik kakaknya atau pasangannya menjadi bahan tertawaan dan bullyan? kalau memang menurutnya biasa saja ya coba saja menjadi perempuan yang sering jadi bahan guyonan.
mas.. bentuk badan bukan untuk bahan guyonan, semua itu anugrah dari Tuhan. Ia membentuknya karena suatu alasan. kurus maupun gemuk pasti ada alasannya.
aku seorang ibu yang mempunya satu anak perempuan dan ketika suatu hari nanti aku mengetahui bahwa ia di bully karena bentuk badan, aku akan menekankan ini:
orang yang membully kamu itu kotoran! jangan di injak karena akan menimbulkan bau. cukup disiram supaya ia hilang selamanya
selamanya..